Senin, 07 April 2014

Mitigasi Bencana Gunung Berapi


Mitigasi bencana letusan gunung berapi adalah proses pencegahan bencana letusan gunung berapi atau pengurangan dampak bahaya letusan gunung berapi untuk meminimalkan:

  • Jatuhnya korban jiwa
  • Kerugian harta benda
  • Rusaknya lingkungan 
  • Terganggunya roda perekonomian masyarakat.
Mitigasi Bencana Gunung Berapi
Sebelum Terjadi Bencana

  • Dilakukan pemantauan gunung berapi
  • Penyediaan peta kawasan rawan bencana gunung berapi, peta zona risiko bahaya gunung api
  • Pemantapan protap tingkat kegiatan gunungapi
  • Pembimbingan dan informasi gunungapi
  • Penerbitan peta geologi gunungapi
  • Penyelidikan geologi, geofisika dan geokimia
  • Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya
Saat Terjadi Bencana

  • Segera lari ke tempat evakuasi terdekat atau ke tempat yang aman dari jangkauan gunung meletus
  • Gunakan masker atau kacamata untuk menghindar menghirup abu vukanik
  • Kenakan pakaian yang sekiranya dapat melindungi tubuh anda dari abu vulkamik seperti baju berlengan panjang, celana panjang, topi dll.
Jika berada di Dalam Rumah
  • Tutup semua pintu dan jendela
  • Bawa hewan peliharaan ke dalam rumah (jika memiliki)
Jika Terjebak di Luar Rumah
  • Cari lokasi pengungsian terdekat yang berada di dalam gedung
  • Jika terperangkap di hujan batu, segera lindungi kepala anda
  • jika berada di tepi sungai,segera lari ke daerah yang lebih tinggi.
Jika Terjebak di Hujan Abu
  • Kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang
  • Gunakan masker atau kain basah untuk melindungi wajah anda dan membantu bernafas
  • Matikan mesin kendaraan anda.

Sesudah Terjadi Bencana  


  • Menurunkan tingkat kegiatan gunungapi sesuai protap
  • Menginventarisir data letusan, termasuk sebaran dan volume bahan letusan
  • Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya sekunder
  • Memberikan saran teknis penanggulangan bahaya sekunder
Pengurangan Resiko Bencana   
untuk mengurangi resiko bencana akibat letusan gunung berapi, dilakukan langkah-langkah berikut ini: 

Ciri-Ciri Gunung Berapi Meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain:

  • Suhu di sekitar gunung naik
  • Mata air menjadi kering
  • Sering mengeluarkan suara gemuruh
  • Kadang disertai getaran (gempa vulkanik)
  • Tumbuhan di sekitar gunung layu
  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi


Hasil Letusan Gunung Berapi


Beberapa hasil dari letusan gunung berapi, antara lain:

-Gas Vulkanik
Gas vulkanik adalah gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO),Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.

-Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.

Tipe-Tipe Gunung Berapi dan Beberapa contoh Magma,Lava, dan Lahar

Gunung berapi memiliki 3 tipe berdasarkan bentuknya. Berikit ini diuraikan tentang tipe-tipe gunung berapi:

-Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
jenis gunung api ini yang paling banyak dijumpai. Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.


-Gunung berapi perisai (shield volcano)
berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung api perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di Amerika Serikat.


-Gunung berapi maar 
berbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur.






MAGMA




Pengertian dan Proses Terjadinya Gunung Meletus

Pengertian Gunung Berapi

Gunung berapi adalah sebuah peristiwa alam yang terjadi dimana endapan dalam magma yang berada di dalam perut bumi didorong oleh gas yang bertekanan tinggi. Letusan yang terjadi berasal dari gunung berapi yang masih aktif. Letusan gunung berapi biasanya diikuti oleh beterbangannya abu vulkanik. Magma yang dikeluarkan dapat merusak daerah yang dilaluinya serta dpat mengeluar bau beracun yang dapat membahayakan kehidupan manusia.


http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus dengan pengubahan seperlunya.


Proses Terjadinya Gunung Meletus
Gunung meletus terjadi karena endapan magma di dalam perut bumi didorong oleh gas yang berkekuatan sangat tinggi. Karena kekuatan yang besar dari gas inilah yang akhirnya menyebabkan letusan-letusan yang dahsyat. Karena letusan inilah gunung meletus terbentuk. 






Nah, setelah kalian membaca artikel dari blog kami maka kalian sudah paham tentang ciri - ciri gunung api dan cara mitigasi sebelum,pada saat, dan sesudah terjadi letusan gunung api. maka dari itu alangkah baiknya kalian mencoba menjawab pertanyaan dari kami, agar kalian lebih mudah mengingat ingatnya kembali.
Soal :

1. Bencana apa sajakah yang sering terjadi di Indonesia?
2. Mengapa di Indonesia sering terjadi bencana letusan gunung api?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan mitigasi adaptasi bencana itu!
4. Sebutkan tahap-tahap penanganan bencana letusan gunung api itu?
5. Jelaskan langkah apa sajakah yang seharusnya dilakukansebelum, pada saat, dan sesudah terjadi bencana letusan gunung api?